JasaJurnal.com
  • Beranda
  • Layanan Jasa Jurnal
    • Daftar Harga
    • Form Cari Jurnal
    • Form Buka Jurnal-Ebook
    • Form Cek Plagiarisme – Turnitin
    • Form Terjemah Eng – Indo
    • Form Terjemah Indo – Eng
    • Form Rangkum Jurnal-Ebook
    • Form Desain Slide PPT
    • Form Cek Grammar / Proof Read
  • Konfirmasi Bayar
  • Blog
    • Anastesi
    • Bedah
    • Dermatologi
    • Gigi & Mulut
    • IPD
    • Kardiologi
    • Kulit
    • Neurologi
    • Obstetri & Ginekologi
    • Ortopedi
    • Parasitologi
    • Pediatri
    • THT
    • Jasa Jurnal
  • Tentang Kami
    • FAQs (Frequently Asked Questions)
    • SYARAT & KETENTUAN

SUBARACHNOID HEMORRHAGE

12/06/2018admin websiteBedahNo comments

Subarachnoid hemorrhage (SAH) adalah ekstravasasi darah ke ruang subarachnoid antara membrane pial dan arachnoid. SAH bisa terjadi karena trauma atau non trauma. SAH non trauma terjadi karena aneurisma serebral yang pecah atau malformasi arteriovenosa (AVM).

Tanda dan gejala SAH dari gejala prodromal sampai gejala klasik. Gejala yang paling umum dari SAH ialah sebagai berikut.

  1. Sakit kepala (48%)
  2. Pusing (10%)
  3. Nyeri Orbital (7%)
  4. Diplopia (4%)
  5. Kerusakan visual (4%)

Beberapa gejala yang muncul sebelum terjadinya SAH ialah sebagai berikut.

  1. Gangguan sensorik atau motorik (6%)
  2. Seizure (4%)
  3. Ptosis (3%)
  4. Bruits (3%)
  5. Disfasia (2%)

Tanda dan gejala prodromal biasanya terjadi akibat dari kebocoran sentinel, efek massa dari ekspansi aneurisma, emboli, atau beberapa kombinasi darinya.

Sedangkan gejala klasik bisa mencakup hal-hal berikut.

  1. Tiba-tiba sakit kepala parah
  2. Mual atau muntah
  3. Gejala iritasi meningeal
  4. Fotofobia dan perubahan visual
  5. Defisit neurologis fokal
  6. Tiba-tiba kehilangan kesadaran di ictus
  7. Kejang selama fase akut

Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan beberapa temuan sebagai berikut.

  1. Elevasi tekanan darah ringan sampai sedang
  2. Peningkatan suhu
  3. Takikardia
  4. Papil edema
  5. Perdarahan retina
  6. Kelainan neurologis global atau fokal

Beberapa komplikasi SAH yang muncul ialah berikut.

  1. Hydrocephalus
  2. Rebleeding
  3. Vasospasme
  4. Seizure
  5. Disfungsi jantung

Diagnosis SAH biasanya tergantung pada indeks kecurigaan klinis yang tinggi, pemeriksaan radiologis melalui CT Scan nonkontras, kemudian dilakukan pungsi lumbal atau CT angiografi otak. Setelah diagnosis ditegakkan, pemeriksaan radiografi lebih lanjut harus dilakukan untuk mengkarakterisasi sumber perdarahan.

Penilaian laboratorium digunakan untuk menegakkan diagnosis dan menyingkirkan berbagai penyakit lain yang mendasari. Pemeriksaan lab yang dilakukan ialah sebagai berikut.

  1. Kimia serum
  2. Hitung darah lengkap
  3. Prothrombin time (PT) / waktu tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT)
  4. Pemeriksaan darah
  5. Enzim jantung
  6. Gas darah arteri

Beberapa pemeriksaan radiografi yang mungkin membantu menegakkan diagnosis ialah sebagai berikut.

  1. CT Scan non kontras
  2. Digital angiografi serebral
  3. Multidetector CT angiography
  4. MRI
  5. Magnetic resonance angiography

Beberapa pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan ialah sebagai berikut.

  1. Rontgen dada
  2. ECG saat masuk
  3. Pungsi lumbal dan analisis CSF

Beberapa pengobatan SAH yang direkomendasikan saat ini ialah sebagai berikut.

  1. Obat antihipertensi (misalnya, beta bloker IV) ketika tekanan arteri rata-rata melebihi 130 mm Hg
  2. Menghindari nitrat (yang meningkatkan TIK) bila memungkinkan
  3. Hydralazine dan calcium channel blockers
  4. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor (bukan agen lini pertama pada SAH akut)

Pada pasien dengan tanda-tanda peningkatan intrakranial atau herniasi dilakukan intubasi dan hiperventilasi, namun ada beberapa intervensi lain untuk penanganan peningkatan intrakranial ialah sebagai berikut.

  1. Agen osmotik (misalnya, manitol)
  2. Diuretik loop (misalnya, furosemid)
  3. Steroid IV (kontroversial tetapi direkomendasikan oleh beberapa penelitian)

Apabila terdapat komplikasi akibat SAH, maka manajemen medis tambahan diarahkan ke komplikasi umum sebagai berikut.

  1. Rebleeding
  2. Vasospasme
  3. Hydrocephalus
  4. Hiponatremia
  5. Seizure
  6. Komplikasi paru
  7. Komplikasi jantung

Tindakan intervensi bedah dilakukan untuk mencegah perdarahan berulang, tindakan yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut.

  1. Memotong aneurisma yang pecah
  2. Perawatan endovaskular

Pilihan antara menggulung dan memotong biasanya tergantung pada lokasi lesi, jenis aneurisma, dan ketersediaan dan pengalaman operator.

Sumber:

Tibor B. 2017. Subarachnoid Hemorrhage. New York:Medscape

www.Jasa Jurnal.com

Layanan pencarian jurnal dan penerjemahan jurnal kedokteran bergaransi

Kontak:
LINE ID
Pencarian Jurnal : Jasajurnal3
Terjemah: Jasajurnal4 atau JasaJurnal 5

SMS/WA : 0812 3398 8685 atau 0857 3512 4881

Email : center.jasjur@gmail.com

Tags: aneurisma, arterivenous malformation, definisi subarachnoid hemorrhage, diagnosis subarachnoid hemorrhage, pemeriksaan fisik subarachnoid hemorrhage, pemeriksaan penunjang subarachnoid hemorrhage, pengobatan dan penanganan subarachnoid hemorrhage, sakit kepala, subarachnoid hemorrhage, tanda dan gejala subarachnoid hemorrhage

Related Articles

BRAIN TSUNAMI: MENYEBARKAN DEPOLARISASI SETELAH SUBARACHNOID HEMORRHAGE

01/04/2019admin website

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan artikel kedokteran terbaru, ribuan jurnal yang telah diterjemahkan, secara FREE dengan berlangganan

Pos-pos Terbaru

  • Tatalaksana Demam Tifoid
  • Diagnosis Demam Tifoid
  • Manifestasi Klinis Demam Tifoid
  • Resistensi Antimikroba pada Demam Tifoid
  • Patogenesis Demam Tifoid

Komentar Terakhir

  • StivenSortHoads pada Fraktur pada bagian leher femur : apakah membutuhkan X-ray lateral?

Arsip

  • Desember 2019
  • November 2019
  • Oktober 2019
  • September 2019
  • Agustus 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Januari 2019
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • April 2018
  • Maret 2018
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • November 2016
  • September 2016
  • Maret 2016
  • Januari 2016

Kategori

  • Anastesi
  • Bedah
  • Dermatologi
  • Endokrin
  • Farmakologi
  • FIsiologi
  • Forensik
  • Gigi & Mulut
  • Gizi
  • IPD
  • Jasa Jurnal
  • Kardiologi
  • Kulit
  • Neurologi
  • Obstetri & Ginekologi
  • Ofthalmologi
  • Ortopedi
  • Parasitologi
  • Patologi Anatomi
  • Pediatri
  • Psikiatri-Psikologi
  • Radiologi
  • THT
  • Uncategorised
  • urologi
  • Venereologi
  • Ketentuan Umum
  • Kebijakan Privasi
© Jasa Jurnal 2016